Senin, 18 Maret 2013

Beranda » » Sekilas Ordo Yesuit, Tempat Paus Fransiskus Berasal - Tribunnews

Sekilas Ordo Yesuit, Tempat Paus Fransiskus Berasal - Tribunnews

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paus Fransiskus I merupakan pemimpin Gereja Katolik pertama yang berasal dari Orde Yesuit, atau Serikat Yesus.

Serikat Yesus, didirikan pada15 Agustus 1534 oleh sekelompok mahasiswa pascasarjana dari Universitas Paris di dekat Kapel St Denys, Rue Antoinette. Sejumlah nama yang mendirikan Serikat Yesus adalah Ignatius Loyola, Fransiskus Xaverius, Alfonso Salmeron, Diego Laynez, Nicolas Bobadilla, Pierre Favre dari Perancis dan Simão Rodrigues. Seperti dikutip Tribunnews.com, dari Wikipedia, Kamis (14/3/2013).

Mereka mendirikan Serikat Yesus untuk mengemban pelayanan dan misi di Yerusalem, atau untuk pergi ke mana pun juga tanpa bertanya, menaati perintah Paus.

Pada 1537 mereka pergi ke Italia untuk mendapatkan persetujuan Paus atas ordo mereka. Paus Paulus III memberikan mereka persetujuan dan mengizinkan mereka untuk ditahbiskan menjadi pastor dalam Gereja Katolik. Mereka menerima tahbisan di Venesia oleh Uskup Arbe (24 Juni).

Setelah menuntaskan studi, mereka bersumpah untuk melanjutkan persahabatan, hidup dalam kesederhanaan sesuai Injil dan pergi mengemban perutusan di Yerusalem. Mereka menyebut diri sebagai amigos en el Señor atau sahabat-sahabat di dalam Tuhan.

Dalam kesahariannya mereka mengabdikan diri untuk menyebarkan agama Katolik dan kerja amal di Italia.

Serikat Yesus didirikan bertepatan dengan Reformasi Katolik (Kontra-Reformasi), gerakan dalam Gereja Katolik yang ditujukan untuk melawan Reformasi Protestan (yang ajarannya menyebar ke seluruh Eropa yang beragama Katolik). Mereka melaksanakan ketaatan total kepada Kitab Suci dan doktrin Katolik.

Ignatius Loyola dan para Yesuit pengikutnya percaya bahwa pembaruan Gereja harus dimulai dengan pertobatan hati. Salah satu sarana utama untuk menghasilkannya adalah Latihan Rohani yang disebut retret Ignasian.

Selama empat minggu dalam kebisuan orang menjalani meditasi terpimpin mengenai hidup Kristus. Pada masa itu, mereka secara teratur bertemu dengan seorang pembimbing rohani yang menolong mereka memahami panggilan atau pesan Tuhan melalui meditasi mereka. Retret ini mengikuti pola Penyucian-Pencerahan-Kesatuan sesuai dengan tradisi mistik Yohanes Kasianus dan para Bapa Padang Pasir.

Yesuit juga mendirikan banyak sekolah, yang menarik anak para elite karena metode pengajaran mereka yang maju dan moral yang tinggi. Sekolah Yesuit memainkan peranan penting dalam memenangkan beberapa negara Eropa kembali ke Katolik, setelah beberapa lama didominasi oleh Protestan, terutama Polandia.

Karya Yesuit di Indonesia diawali dengan karya Santo Fransiskus Xaverius dan beberapa imam lainnya di Maluku sejak pertengahan abad ke-16. Tetapi karena perseteruan Portugal dan Spanyol, karya Yesuit ditarik pada pertengahan abad ke-17.

Pada 1859 van den Elzen, SJ dan J.B. Palinckx, SJ tiba di Indonesia, dan memulai kembali karya Yesuit di Indonesia. Pada 1893 W.J. Staal, SJ ditugaskan sebagai Vikaris Apostolik yang berkedudukan di Batavia.

Pada 14 Desember 1904, Van Lith, SJ membaptis 171 orang di Sendangsono, Muntilan, Jawa Tengah, setelah sebelumnya 4 orang dari desa Kalibawang dibaptis pada 20 Mei 1904. Van Lith juga membangun sekolah seminari menengah di Muntilan.

Seminari ini akhirnya menghasilkan para imam Yesuit pertama dari Indonesia yang ditahbiskan antara tahun 1926â€"1928 yaitu F.X. Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan Albertus Soegijapranata, SJ. Dengan keputusan Paus Pius XII pada tanggal 1 Agustus 1940 Vikariat Apostolik Semarang didirikan, dengan uskup pertamanya Albertus Soegijapranata, SJ, sebagai uskup pribumi Indonesia pertama.

Seorang imam diosesan, Yustinus Darmojuwono, Pr. kemudian menggantikannya sebagai Uskup Agung Semarang sejak 1964 dan kemudian diangkat menjadi kardinal pertama dari Indonesia pada 26 Juni 1967. Yustinus Darmojuwono kemudian digantikan oleh Julius Darmaatmadja, SJ sebagai uskup agung Semarang dan kemudian menjadi uskup agung Jakarta dan diangkat sebagai kardinal kedua dari Indonesia.lalu digantikan oleh Ignatius Suharyo,Pr 29 Juni 2010. (wikipedia)

http://www.tribunnews.com/2013/03/14/sekilas-ordo-yesuit-tempat-paus-fransiskus-berasal